Monday, October 21, 2019

Garis Kerutan di Wajah Mama Jelly

2019 ini umur mama 35 tahun

Garis-garis wajah ini mulai bermunculan satu demi satu...
di pipi, di mata, di garis senyum...

Hanya satu pertanda yang pasti tentang ini,
Mama Jelly sudah tua

Mama Jelly bersyukur sudah dipertemukan dengan komunitas mommy hebat (Institut Ibu Profesional). Diperkenalkan oleh mommy hebat dr. Irnova teman mama sewaktu SMA dari Institut Ibu Profesional Depok. Disini Mama Jelly belajar untuk kembali melihat set kehidupan merapihkan garis start menetapkan garis finish. Salah satunya menulis blog ini sebagai ruang kontemplasi mama Jelly menjadi Ibu Profesional untuk Nanda, Nindy.

Lalu bagaimana dengan garis wajah mama Jelly?
Cukup salah satu skincare asal Jepang dengan piteranya bisa membantu Mama Jelly menyamarkan garis-garis itu. Satu penyesalan Mama Jelly adalah berinvestasi di penggunaan skincare sebelum usia 30 tahun dengan membersihkan wajah sebelum tidur, banyak minum air putih, berolahraga dan menggunakan krim malam. 

#Writober#RBMenulis#IPJakarta#garis



Sunday, October 20, 2019

Penyakit Lupa Mama Jelly

Mama Jelly punya penyakit lupa akut yang dimulai bahkan sejak kecil. 
Seringkali Mama Jelly harus pulang ke rumah untuk mengambil buku yang lupa dimasukkan ke dalam tas. Bahkan selalu lupa meletakkan barang yang dipakai 5 menit yang lalu. Sampai-sampai ada sebutan khusus "Kuping kalau ga nyantel juga ketinggalan". 

Lalu bagaimana dengan sekarang?

Dahulu mama Jelly pernah meniru cara orang yang membawa catatan atas segala yang dilakukannya. Sebenarnya berhasil tapi kalau catatannya juga tidak lupa di bawa untuk mencatat. Lalu apa yang biasanya dicatat? Biasanya akan mencatat tanggal, mencatat nama orang yang ditemui, mencatat pengeluaran, hingga mencatat kegiatan hari ini apa saja yang harus dilakukan dan pergunakan sebagai list. Cara ini cukup berhasil dan memiliki efek yang lumayan baik.

Sayangnya sebagaimana mommy yang lain, 30% kapasitas otak wanita yang baru melahirkan berkurang, tapi tenang saja biasanya berlangsung setahun saja. Bisa jadi karena gejala "overthinking" karena pola baru yang harus dijalani.

Tapi apa lupa menurut mama Jelly?
Lupanya mama Jelly adalah karena berusaha mengingat semua. 
Apakah salah?
Tidak juga, karena seharusnya kita perlu membuat prioritas apa yang perlu dipikirkan saat itu
Jadi intinya apa supaya tidak lupa?
1) Being well organized. Berusaha menata pikiran mengurai satu demi satu.
2) Deep thinking (pinjam isilah dari Meilinda)
3) Latihan menata pikiran via menata baju, menata rumah

#Writober#RBMenulis#IPJakarta#Lupa

Saturday, October 19, 2019

Menatap Langit yang Jingga

Anyer, 2018


Biasanya kita menatap jingga dalam deretan gedung dalam keletihan menjalani hari
Rasa yang ada hanyalah kita merasa lega hari ini akan segera berakhir
Himpitan kota besar seperti Jakarta mengurangi kenikmatan atas keindahan langit yang jingga.

Pergilah ke pantai... nantikan detik-detik matahari terbenam.. perlahan menyeruak jingganya
Rasakan romantisme yang tetiba muncul mengalir dalam dada diiringi
Tiupan angin laut menambah desir suasana yang syahdu

Tataplah langit yang jingga itu yang mengajarkan kita
bahwa keindahan tidak selalu bersinar terang
sebagaimana tawaran senja
yang datang meski hanya sekejap saja

#Writober#RBMenulis#IPJAkarta#Jingga#Anyer#puisijingga#puisisenja

Friday, October 18, 2019

Bulan-bulan Spesial untuk Mama Jelly

Bulan apa sih yang menurut mama Jelly spesial?

Perlakuan khusus pada bulan-bulan tersebut akan mengakibatkan sejumlah pengeluaran dan sejumlah cuti dan libur untuk family escape

Mei, 
Secara KTP hari ulangtahun papa. 

Juli, 
Hari ulangtahun Nanda.

September, 
Hari ulangtahun papa sebenarnya.

Oktober, 
Hari ulangtahun Nindy.

November
Hari ulangtahun Mama
Hari ulangtahun pernikahan mama dan papa

Mengapa ada bulan special bukannya hari spesial? 
bulan spesial ini ditujukan karena bisa jadi hari spesial tersebut adalah hari kerja atau saat itu satu sama lain sedang memiliki kesibukan untuk bertemu.

Mengapa menghitung bulan jadi penting?
Karena sisa bulan yang lain bisa digunakan untuk mengatur pengeluaran dan konsentrasi kegiatan bisa dialihkan. Perhitungan keuangan yang mama Jelly lakukan adalah pengeluaran per bulan, maka jika memang ada short escape maka dipastikan ada budget yang sudah dipersiapkan. 

#Writober#RBMenulis#IPJakarta#Bulan


Thursday, October 17, 2019

Kenapa teteh ga pulang lagi ma?

Edisi Emak galau ditinggal pengasuh 

Untuk kami pengasuh yang sudah berganti sudah ke enam kalinya. Paling lama yaitu Bi Enah sampai dengan umur Nanda 5 tahun, sedangkan paling singkat yaitu Devi 1 minggu saja.

Anak-anak akan bertanya...
Kenapa pulang?
Kenapa ga balik lagi?

Untuk Bi Enah kami mengatakn kepada anak-anak bahwa kondisi bibi sedang sakit dan akan berobat dulu. Jika sudah sehat akan kembali lagi bersama kita. 
Untuk Devi pengganti bi Enah bertahan selama setahun dan kami mengatakan bahwa mba Devi sedang bersekolah dan selepasnya akan kemabli Bersama kita.
Untuk Teh Ratna, Teh Uun, Mba Devi kami mengatakan bahwa mereka ingin pulang mengurus keluarga dikampung disuruh mamanya.  
Bahkan yang terakhir kami mengatakan bahwa teteh Lessy tidak kembali lagi karena Kawin.

Beragam alasan untuk anak-anak yang sudah menaruh hati kepada mereka akan berakibat kepada psikis mereka, bahkan biasanya si adek akan sakit panas . Saya menempatkan jawaban bahwa setiap orang ada kebutuhan lain selain bekerja untuk keluarga kami. 

Drama ART yang pulang tak kunjung kembali ini selalu dialami sebagian besar mommy2. Saran lebih lanjut adalah persiapkan jawaban yang baik yang juga akan berguna untuk mereka kedepannya sejauh yang bisa dipahami sesuai umur mereka

#Writober#RBMenulis#IPJakarta#Kenapa#pengasuhgabalik#DramaART 

Wednesday, October 16, 2019

Takutnya Nanda, Sedihnya Mama

Mama nanda takut ....

Saya ingin berbagi cerita tentang anak saya yang selalu memiliki kecemasan atas hal-hal baru dan sebagian membuat pusing kepala menanganinya.

Sejak usia 10 bulan Nanda memang selalu tidak suka dengan suara petasan, lebih dari itu ledakan itu akan membuatnya panik bahkan berteriak. Tahun baru maupun lebaran akan menjadi siksaan bagi kami sampai suara petasannya hilang. 

Usia 4 tahun ketakutan itu mulai berkurang berganti menjadi takut hujan. Awalnya dengan pengasuh kami terdahulu Almh. Bibi Enah satu saat di rumah kami ada petir yang sangat besar hingga menyebabkan beberapa alat elektronik kami rusak. Sejak itu Nanda menganggap ketika ada hujan akan ada petir. Hingga setiap hari hujan Nanda akan berteriak kencang dan meminta hujannya untuk pergi. Hingga akhirnya kami memutuskan untuk membawa ke psikolog anak karena sudah lebih dari 3 bulan selalu histeris ketika pergi keluar rumah. 

Kami membawanya ke klinik tumbuh kembang di area Cibubur dan bertemu dengan Ibu Eva. Untuk bisa datang ke klinik ini perlu membuat janji temu terlebih dahulu dan diputuskan bahwa kami akan melakukan konsul pada hari Sabtu. Kami dibawa ke lantai 2 dan banyak mainan yang disediakan (semacam playground), namun berbeda dengan nampak luarnya justru ruangan Ibu Eva nampak putih hanya ada meja dan beberapa bangku dan sangat sederhana tanpa ornamen anak-anak. Ketika kami masuk untuk memenuhi panggilan Ibu Eva dan mengutarakan apa yang terjadi dengan anak kami. Tak lama kami orangtuanya diminta keluar ruangan dan Nanda diminta duduk sendiri untuk berbicara dengan Ibu Eva. Sekitar 20 menit kemudian orangtuanya masuk keruangan dan Nanda diminta keluar untuk bermain di luar ruangan. Sambil bertanya apa saja aktivitas Nanda dengan siapa dia dirumah Ibu Eva kami bercerita bahwa keseharian ada bibi Enah yang menemani anak-anak dirumah. Kemudian setelah 15 menit kami semua termasuk Nanda dipanggil untuk masuk kembali kedalam ruangan tersebut. 

Obat dari Ibu Eva ada beberapa hal:
1) Bagaimana respon pertama dari orang terdekat saat itu mengenai sesuatu hal yang berakibat ketakutan anak. Ternyata saya dan bibinya memiliki bakat "lebay" dalam merespon sesuatu dan berakibat tidak baik untuk psisik Nanda.
2) Bibi Enah perlu teman kerja karena beban mengasuh anak dan mengurus rumah perlu dibagi. Tipikal tanggungjawab yang besar bisa jadi memiliki peran dalam respon keadaan yang tidak bisa dikontrolnya
3) Memulai terapi untuk memperkenalkan hujan dan segala sesuatu berhubungan dengan perubahan alam. Kita juga diminta untuk menanamkan bahwa semua baik-baik saja dan ajarkan cara menghadapinya, meresponnya.

Anak-anak memiliki imajinasi luar biasa jadi apa yang kita pikir biasa saja bagi mereka menjadi sangat luar biasa. Gambaran hujan yang dibayangkan adalah badai dan banjir. Uji coba terapi ini setidaknya sampai dengan setahun dan batas mengenai kondisi Nanda adalah umur sekolah 7 tahun. Ibu Eva juga menceritakan bahwa jika ada complain dari sekolah maka perlu di konsul ulang untuk tindaklanjut secepatnya. 

Alhamdulillah setelah itu Nanda terbebas dari takut akan hujan.
Tapi pe er lanjutan untuk mama dan papa adalah bagaimana Nanda menghadapi ketakutan kecemasan yang lain. Takut ulangan, takut ketinggalan pe er nya, dsb. 

Kuncinya ... Jika anak kita takut, bagaimana respon kita akan berpengaruh ke psikis mereka. JAdi kamipun belajar ketika Nanda jatuh sampai berdarah, saya harus bisa tenang sambal berkata "Oh.. ga papa... nanti kita kasih obat ya.. meski panic attack dengkul lemas melihat darah yang keluar dari mulutnya banyak sekali 😱.

#Writober#RBMenulis#IPJakarta#takut#Ombrophobia#takuthujan


Friday, October 11, 2019

Renjanaku: Penolongku

Apa itu Renjana?
Berdasarkan hasil contekan dari grup Rumah Belajar Menulis Institut Ibu Profesional,Renjana adalah sebuah perasaan kuat atas sesuatu bahkan sebagian menafsirkan sebagai passion.

Lalu apa yang hendak mama Jelly tuliskan sekarang tentang ini?
Bagi saya tidaklah cukup untuk mengatakan bahwa renjana saya adalah A, karena bagian yang paling penting adalah proses menemukan renjana itu sendiri. Barangkali bahkan ada yang pernah menemukan kemudian diletakkan sejenak sampai pada satu titik kembali pada titik awalnya. Proses menemu kenali apa yang menjadi renjana bukan hanya sekedar menemukan hobi namun lebih dari itu menjadi tempat berpegang terutama saat hidup menjadi sulit. Renjana akan menjadi pengingat bahwa kita belum sampai pada ujung dari renjana yang sudah bergelora dalam hati, haruskah kta menyerah sekarang?

Singkatnya ..
Saya memikirkan bahwa renjana adalah bagian dari proses kehidupan yang kemudian bertumbuh dengan kuat karena sebuah krisis, atau kekurangan yang ada. Kesadaran akan pentingnya renjana bisa jadi ditemukan menjelang usia 40 tahun dan setelah bergabung didalam suatu komunitas.

Pasion saya sejak kecil hanya satu yaitu membanggakan orangtua. Apapun yang saya lakukan hanya demi mereka... Proses hidup yang terjal, jatuh bangun bahkan sempat hilang arah demotivated mengembalikan saya pada titik renjana dalam arti yang lebih luas. Sejak bergabung dalam komunitas IIP secara tak sengaja,membuka diri saya untuk mengenali lagi siapa saya dan apa yang saya mampu lakukan dan saya sukai.

Saat ini menjelang ulangtahun saya ke 35 tahun renjana yang saya upayakan adalah bagaimana memantaskan diri menjadi anak perempuan, istri, menantu, sekaligus Ibu untuk Nanda dan Nindy. Hal tersebut selalu mengembalikan akal sehat ketika kita mungkin sedang terbebani pekerjaan. Saya diingatkan kembali bahwa ujungnya masih panjang... energi dan pikiran seharusnya lebih layak untuk disalurkan ke renjana.

Renjana ini...... mungkin naik turun... tidak selalu mudah dan hidup dalam ambisi besar mama untuk kalian agar tidak melewati duri yang mama Jelly lalui...

#Writober#RBMenulisIIP#IIP#Renjana

Saturday, October 5, 2019

Cuci Mata .... Lapar Mata ......

Perempuan dengan Belanja 
adalah Raga dengan Jiwanya

Sebagai perempuan tentu saja tidak terlepas dari bagian perbelanjaan yang meski akan menyita waktu tentu saja menyenangkan. Narasi ini bukan hanya untuk dibagikan sebagai pembelajaran namun juga sebagai pengingat untuk saya sendiri. Entah bagaimana memulainya karena saya sendiri pun dikenal memiliki predikat tukang belanja. Alasan dilabelkannya gelar tersebut karena selalu berjodoh dengan pedagang tangan pertama sehingga seringkali memperoleh harga yang lebih murah. Tapi pada akhirnya saya coba mengeluarkan pemikiran saya mengenai berbelanja secara bijaksana ya mom..

Konsep cuci mata yang biasanya akan di lakukan pada saat akhir pekan di pusat perbelanjaan bisa berakhir memborong karena lapar mata. Apalagi kala diskon menggoda untuk barang-barang favorit kita, misalnya brand parfum kesayangan, mebel yang lucu, atau baju limited edition. Penyesalan yang datang terlambat sayangnya tidak dapat mengembalikan ke kondisi semula, meski saat ini sudah ada IKEA yang menerima pengembalian barang jika kita tidak cocok. Belum lagi cuci mata yang dilakukan di era digital ini dengan variasi barang dan harga ditambahkan dengan mudahnya kita melakukan klik maka otomatis kita bisa berbelanja tanpa perlu bersusah payah....

Saya coba mengangkat diskusi mengenai lapar mata....

Kasus lapar mata perlu mempertimbangkan beberapa hal:
1) Pemasukan yang kita miliki 
2) Kebutuhan pokok sudah terpenuhi
3) Urgensi untuk membeli brand tersebut, waktu tersebut..

Jadi setidaknya membutuhkan waktu kurang lebih 5 -10 menit untuk mengambil keputusan dalam membeli barang. Kata-kata yang selalu diingatkan oleh suami adalah "tokonya ga kemana-mana" juga membantu untuk memikirkan ulang gentingnya membelanjakan barang.

Hal lain yang cukup ekstrim juga bisa dilakukan adalah....
Membeli barang dengan grade terbaik meski dengan harga yang cukup mencekik.. Alasanya adalah seiring dengan kegiatan cuci mata yang biasanya juga akan dilakukan via media online kita tidak akan tertarik dengan barang dengan brade dibawahnya..
Teorinya kepuasan sudah mencapai kejenuhan dan ketika ditawarkan barang dengan grade dibawahnya secara psikologis tidak tertarik lagi untuk membelinya...

Atau ada nasehat lain yang saya temukan di mediaonline adalah ketikakita memikirkan barang tersebut mari kita memikirkan apel.. Jika kta masih memiliki keinginan memakan apel dari pada menginginkan barang tersebut maka dorongan berbelanja sebenarnya hanya lapar mata saja... (untuk yang ini saya belum menemukan justifikasinya.

Semoga cerita perjuangan melawan lapar mata ini bisa bermanfaat untuk yang membaca. Sekali lagi hal ini juga adalah bagian dari ilmu yang ingin saya sampaikan untuk Nanda dan Nindy kelak agar bahkan lebih bijak lagi dibandingkan Ibunya mengatasi cuci mata, lapar mata.

#mata#RBMenulis#IPJakarta#Writober#laparmata

Friday, October 4, 2019

Jajanku Biskuit, Wafer dan Roti Saja

Bolehkah anakku jajan?
Jawabnya boleh asal .....

Jajan untuk anak-anak sebaya Nanda Nindy tentu saja adalah kegiatan menyenangkan terutama apabila mereka diijinkan memilih sendiri di keranjang belanjanya. Meski demikian, akhirnya Nanda Nindy sudah terbiasa untuk tidak asal jajan dan banyaknya larangan dari Mama Jelly (panggilan sayang mereka untuk mamanya) untuk mengkonsumsi jenis jajanan tertentu saja. Walaupun terkadang goyah karena saudara atau teman yang lain menunjukkan bahwa tidak ada larangan bahkan boleh dan bisa saja mengkonsumsi jajan tertentu yang terlarang untuk mereka. 😔
Alasan kuat kenapa akhirnya memilih jenis jajan bagi Mama Jelly karena Nanda Nindy memiliki riwayat alergi yang mudah batuk hingga menimbulkan sesak napas. Coklat adalah jajanan yang sebisa mungkin dihindari, selain manisnya sering merangsang batuk, coklat membuat Nanda bergerak terlalu aktif. Apalagiiiiiiiiiii....... sejenis snack yang rawan kandungan micinnya (meski favorit untuk mamanya) perlu dikurangi karena bumbunya terlalu tajam untuk tenggorokan mereka. Bukan apa-apa karena sebagai mommy yang memiliki anak dengan jeda waktu setahun, jika salah seorang sakit maka yang satunya juga akan sakit. Jenis penyakit akibat dari makanan saat ini pun sudah banyak variasinya dan sayangnya obat-obatan hanyalah salah satu jalan keluar yang menjebak ke kondisi yang lain.
Semenjak bersekolah agaknya pemilihan sudah mulai longgar tergantung dari nego anak yang kebetulan suka coklat 😛. Utamanya jajan yang akan disiapkan berbahan biskuit dan sebisa mungkin masih mengandung vitamin atau zat pembangun tubuh lainnya. Tapiiiiii selain itu mulai diperiksa komposisi dibelakang kemasannya mungkin saja terkandung E471 dan variannya yang diharamkan karena mengandung babi atau juga bagaimana kadar sukrosa sebaga pemanisnya.
Jajan sekarang berbeda dengan jaman dulu.......mama Jelly diberikan jajanan pasar yang memang minim pengawet, namun saat ini bahkan jajanan pasar yang tersedia tidak terjamin gula dan warna yang digunakan asli atau tidak. Sekali lagi, Mama Jelly hanya menetapkan awalan untuk Nanda dan Nindy lebih waspada terhadap asupan makanan yang masuk salah satunya mengenai jajanan. Semoga akan berjalan dengan konsisten kedepannya... Amiiin.

#jajan#RumbelMenulis#IPJakarta#Writober

Thursday, October 3, 2019

Memulai : Awalan Untuk Nanda Nindy

Cerita hari ini lagi lagi tentang kegalauan Emak-Emak yang sedang menghadapi tsunami informasi tentang bagaimana membuat formula yang pas untuk anak ditengah perubahan jaman yang semakin cepat. Formula setiap orangtua tentu saja belum tentu sesuai dengan keinginan anak dimasa depan untuk itu perlu secara kreatif para orangtua akan kembali melihat metode pengarahan yang lebih cocok dengan anak.
Awalnya saya membaca bagaimana kategorisasi gen baby boomer sampai dengan era milenial hingga generasi Z atau phi disuatu situs dan beberapa media. Kemudian saya berpikir bagaimana jaman berubah dan jika saya menerapkan apa yang diterapkan orangtua saya kepada saya tentu ada kesenjangan jaman bahkan di masa sekarang ini. Perkembangan mengenai pemikiran ini dimulai sejak saya mengikuti suatu komunitas yang bernama Institut Ibu Profesional yang berbasis online group. Intinya saya ingin menjadi anak perempuan, Istri dan juga Ibu yang baik untuk orang-orang tersayang. Proses pembelajaran yang bersifat sharing seringkali menginspirasi saya untuk merubah target yang ada didepan untuk saya, keluarga terutama dua gadis kecil yang sedang bertumbuh. 
Saya membayangkan bagaimana dunia berubah cepat dan era logaritme komputer yang menjadi way of life mereka nantinya. Melalui sahabat saya yang juga salah seorang dokter lulusan IIP terdahulu saya mulai belajar mengenai neuro science dan mulai belajar bagaimana mencari aplikasi ataupun bacaan bahkan permainan yang membantu bertemakan coding. Yups mengapa coding?
Cara kerja mereka dimasa depan sungguh tidak bisa dibayangkan oleh formula pengasuhan masa lalu. Kebutuhan akan kreativitas perlu juga seimbang dengan adab dan ilmu yang bermanfaat untuk orang lain. Belum lagi mereka perlu memiliki pola pikir kritis untuk menghadapi arus informasi yang deras dan kemunculan fenomena neuro linguistic programming. Artinya saya tidak ingin anak-anak saya menjadi korban teknologi semata, dengan tetap menjadi Manusia yang Berarti.
Singkat kata hasil dari temuan sementara ini saya mempersiapkan beberapa hal untuk Nanda Nindy:

1) Merangsang kebutuhan akan membaca buku
2) Merangsang skill coding  robotik/lego/ puzzle/ permainan telusur

Semoga awalan yang diformulasikan mama Jelly (panggilan sayang mereka untuk saya) bisa membawa hal baik nantinya untuk kalian kedepan

#Ibuprofesionaljakarta#sayanganak#anakgenz#pengasuhanmilenial#writober#RBMIPJakarta

Tuesday, October 1, 2019

Tips Mencari Asisten Rumah Tangga bagian 1

Narasi ini ditujukan khususnya untuk Ibu-Ibu yang mulai mempertimbangkan menggunakan asisten rumah tangga yang diharapkan awet, cocok dan yang pasti jujur. Meski tulisan ini sebenarnya sudah dimulai entah kapan namun baru sekarang ada dorongan untuk menuliskannya dan membagikan ke warganet.

Kebutuhan untuk mencari jasa Asisten Rumah Tangga (ART) semakin meningkat setiap tahunnya apalagi pasca lebaran dimana menjadi fase horor buat para Mommies ketika si Embak bilang (saya ga balik lagi bu) terlepas apapun alasannya secara garisbesar bisa dibilang bahwa jodohnya hanya sampai disitu saja. Tulisan ini saya bagikan hanya untuk menjadi referensi yang menurut pengalaman saya bisa dibagikan terutama untuk para keluarga baru yang kemudian memikirkan perlunya bantuan tambahan untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Jika diklasifikasikan beberapa hal terkait proses pencarian ART:

Pahami kebutuhan kita:
Biasanya bergantung pada berapa jumlah orang yang ada di rumah tersebut, berapa luas rumah kita dan pekerjaan yang akan dilakukan ART tersebut misalnya:

Keluaga A adalah pasangan baru menikah dibagi menjadi dua tipe: salah satu bekerja atau keduanya bekerja. Tipe keluarga A biasanya membutuhkan ART jasa cuci setrika yang sesekali beberes rumah. ART yang tersedia bisa jadi tetangga sekitar rumah yang melakukan pekerjaan ini pulang pergi dan biasanya akan terlibat di beberapa rumah hingga mencapai angka (gaji) yang dibutuhkan si ART sendiri.

Keluarga B adalah keluarga besar yang terdiri dari kakek nenek yang juga dipercayakan meninggalkan cucunya ketika orangtuanya bekerja. Maka keluarga B membutuhkan ART yang juga cocok dengan kakek nenek dan bisa bekerjasama dalam hal pengasuhan dan sebagai teman bercerita. Untuk ini tipe ART yang cocok adalah yang tipe full time.

Keluarga C adalah keluarga tipe khusus karena memiliki anak balita. Kondisi ini bisa dikatakan cukup sulit karena bukan hanya si Ibu yang memiliki kekhawatiran tinggi terutama jika si Ibu baru saja melahirkan dan terpaksa harus meninggalkan anaknya setidaknya perlu orang yang dipercaya. Sekalinya cocok namun di tahun-tahun berikutnya sudah tidak berjodoh rasanya secara mental si Ibu makin galau berkepanjangan untuk resign saja. Biasanya tipe ART yang dibutuhkan sudah pasti full time, bahkan bisa jadi ada 2 orang yang akan membantu yaitu baby sister, dan ART yang masak dan membereskan rumah.

Jadi berdasarkan uraian diatas, sudahkah kita pahami kebutuhan kita?
Semoga catatan ini akan terus berlanjut ya... 



  HOUSE OF LAKE  Ada 1 keluarga yang akan pindah ke luar kota karna pekerjaan nyonya coulson dan tuan coulson,Evelyn anak bungsu dari keluar...